Rahma de Rainbow

Rahma de Rainbow

Wednesday, 18 November 2015

Analisis Film Taare Zameen Par

     Film Taare Zameen bercerita tentang seorang anak bernama Ishaan Awatshi yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dia mengalami Disleksia yaitu ketidakmampuan dalam membaca. Ishaan mempunyai penglihatan dan pendengaran yang baik. Ishaan yang berumur 9 tahun tidak seperti anak lain pada umumya.
    Menurut T. L. Harris dan R. E. Hodges (Corsini, 1987:44) disleksia menunjuk pada anak yang tidak dapat membaca sekalipun penglihatan, pendengaran, intelegensinya normal, dan keterampilan usia bahasanya sesuai. Kesulitan belajar tersebut akibat faktor neurologis yang tidak dapat diatributkan pada faktor kedua misalnya lingkungan atau sebab-sebab sosial. 
     Bryan & Brayan sebagaimana dikutip oleh Mercer (1987, 310-311). Disleksia sebagai suatu bentuk kesulitan belajar dalam mempelajari komponen-komponen kata dan kalimat yang secara historis menunjukkan perkwmbangan bahasa lambat dan hampir selalu bermasalah dalam menulis.
Ishaan yang tidak bisa membaca juga bermasalah dalam hal menulis, tulisan yang dihasilkan nya berantakan dan tidak teratur. Sehingga secara tidak langsung mampengaruhi keterampilan menulisnya
     Shaywitz S. Overcoming dyslexia. Ney York: Alfred A Knopf, 2003:12-124 mengemukakan tanda-tanda yang dialami anak disleksia.
Sangat lambat kemajuannya dalam keterampilan membaca
Sulit menguasai / membaca kata-kata baru
Kesulitan melafalkan kata kata yang baru dikenal
Kesulitan membaca kata-kata ”kecil” seperti : di, pada, ke
Kesulitan dalam mengerjakan tes pilihan ganda
Kesulitan menyelesaikan tes dalam waktu yang ditentukan
Kesulitan mengeja
Membaca sangat lambat dan melelahkan
Tulisan tangan berantakan
Sulit mempelajari bahasa asing (sebagai bahasa kedua)
Riwayat adanya disleksia pada anggota keluarga lain.

Dari tanda-tanda diatas Ishaan mengalami sebagian besar tanda-tanda anak yang mengalami disleksia yaitu,
1)      Sangat lambat dalam membaca,
2)      Kesulitan mengeja
3)      Kesulitan menbaca kata-kata, waktu Ishaan belajar didalam kelas dan di instruksikan guru untuk membaca teks yang ada di buku dia tidak bisa membaca dengan lancar, bahkan suara nya sangat pelan dan akhirnya dia mengolok-olok gurunya sehingga dikeluarkan dari kelas.
4)      Kesulitan dalam menyelesaikan tes dalam waktu yang ditentukan, Ishaan hanya mengerjakan satu soal pada saat ujian matematika.
5)      Tulisan tangan berantakan, tulisan tangan Ishaan tidak teratur, huruf-hurufnya ada yang terbalik.
6)      Sulit mempelajari bahasa Asing, Ishaan kesulitan dalam mempelajari bahasa Inggris.
     Ishaan yang nilai ujian nya selalu jelek,  tidak mengerjakan tugas dengan baik, bolos sekolah, sering menjadi korban bullying oleh teman-temannya, sering berkelahi, diberikan labelling sebagai anak yang nakal, dikatakan sebagai anak idiot oleh orangtua, guru serta teman-temannya. Ishaan yang memiliki kreatifitas dan imajinasi yang tinggi membuat dia asyik dengan dunianya sendiri. Berbanding terbalik dengan kakaknya Johaan yang selalu menjadi kebanggaan kedua orang tuanya karena mendapakan peringkat 1 dan berbakat dalam bidang olahraga tenis. Namun dibalik itu semua Ishaan sangat menyukai melukis yang merupakan hasil dari imajinasinya sendiri.
Dari sisi orang tua, Ayah Ishaan yang sibuk dengan pekerjaan nya dan sering bersikap otoriter terhadap kedua anaknya. Sedangkan ibunya yang bersikap lemah lembut, penyayang dan selalu membimbing dan mengajarkan Ishaan tidak mengetahui bakat, minat dan kesulitan belajar yang dialami oleh Ishaan. Ketidaktahuan dari orang tua dan pihak sekolah tentang kesulitan belajar yang dialami Ishaan membuatnya dalam kondisi yang terus mengalami tekanan dari orang-orang disekitarnya, sehingga dia merasa tidak nyaman dan berusaha lari dari keadaan. Akhirnya berdasarkan keputusan dari kedua orang tuanya Ishaan dipindahkan ke sekolah asrama dengan tujuan agar Ishaan dapat berubah menjadi lebih baik. Awal masuk di sekolah baru tersebut sikap Ishaan masih sama dan semakin depresi sebab ia tidak ingin bersekolah disana dan jauh dari kedua orang tuanya. Dia merasa ketakutan,  hilang kepercayaan diri, sering melamun, mendapat perlakuan kasar dan bahkan ia tidak mau melukis.
     Guru pengganti yang bernama Ram Shankar Nikumbh melihat perilaku Ishaan yang berbeda dari anak lainnya mulai mencari informasi tentang Ishaan dengan bertanya kepada Rajja teman sebangku Ishaan, guru-guru dan langsung mendatangi rumah orang tuanya Ishaan. Nikumbh mulai memahami kondisi yang dialami Ishaan dan memberitahukan kepada orang tuanya Ishaan bahwa Ishaan mengalami Disleksia, terlihat dari membaca yang tidak lancar/ lambat, tulisannya yang berulang dan sama, seperti tertukar antara huruf b dengan d, terbaliknya huruf s dan r, menulis huruf h dan t seperti menulis di balik cermin, dan kesalahan dalam menulis ejaan pada saat dikte. Kemudian orang tuanya Ishaan pun sadar bahwa mereka tidak memberi perhatian kepada Ishaan. Nikumbh berdiskusi dengan kepala sekolah untuk mengatasi kesulitan yang dialami Ishaan. Nikumbh berpendapat bahwa Ishaan tidak bodoh, dia adalah anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan haya diperlukan sedikit bantuan oleh guru untuk Ishaan. Dengan izin dari kepala sekolah, Nikumbh akan memberikan latihan-latihan kepada Ishaan dengan menulis di dalam bak pasir dan mengejanya, menuliskan huruf ditangan, menulis huruf di papan tulis, mendikte (membaca lisan), belajar dengan mendengarkan rekaman kata-kata.
Membaca adalah suatu proses yang berkembang sejak manusia lahir, dari tidak menguasi sampai menguasai dan memahami. Sebelum menguasai dan memahami, ada tahap-tahap awal yang dilalui anak sepanjang mereka belajar membaca ( Moats dalam Lerner, 2000), yakni sebagai berikut:
a.       Logografhic reading. Pada tahap ini, anak mulai mengenali kosa kata yang terbatas dari seluruh kata melalui isyarat yang tidak disengaja misalnya sebuah logo, gambar, warna atau bentuk.
b.      Early alphabetic reading, untuk dapat berkembang dalam membaca, nak perlu memahami wawasan dari tulisan alfabet untuk menulis kata-kata. Sebagai contoh anak mungkin menulis PTZU untuk pizza.
c.       Mature alphabetic raeding, pada tahap ini, anak mengetahui asosiasi pengejaan dengan suaranya, nak juga dapat menggunakannya pada kata-kata yang sederhana.
d.      Orthographic stage: Recognizing syllables and morphemes. Pada tahap ini, anak menggunakan analogi kata yang diketahui sebelumnya untuk membaca kata yang baru (misalnya “perang, “serang”)
e.       Gaining ifluency. Fluency terjadi ketika anak mulai membaca dengan mudahnya dalam bekerja membaca materi.

     Dengan di bimbing oleh Nikumb untuk membaca, Ishaan semakin menunjukkan perubahan yang signifikan dari membaca ia mulai memahami bacaan tersebut. Pendekatan langsung yang digunakan Nikumb kepada Ishaan berhasil serta metode demostrasi pada saat Nikumb mengajarkan Ishaan menulis di pasir dan mengeja nya dengan benar.

     Perlahan tapi pasti usaha yang dilakukan Nikumbh membuahkan hasil yang sangat bagus, Ishaan bisa membaca, menulis dan berhitung dengan baik. Kepercayaan diri Ishaan juga kembali, ia mulai bangkit dari keterpurukan dan mulai melukis lagi pada saat sekolah mengadakan lomba melukis yang diikuti semua guru dan siswa di sekolah tersebut. Ihsaan memenangkan lomba melukis dan hasil lukisan nya ada pada sampul buku sekolah.


Friday, 13 November 2015

Bukit Batilai Pelaihari

Anak bukit yang belum pernah ke Bukit Batilai hayuu  buruan kesana, mumpung belum musim hujan nih hehe.. Bukit Batilai berada di desa Batilai, Pelaihari Kalimantan Selatan. Bukitnya kalo menurut aku gak terlatu tinggi banget sih, tapi entah mengapa klo udah dipuncak merasa tinggi banget ajj gitu hahaha..
Perjalanan aku kali ini ditemani sama Cita, Dian, Dahlia, Sepupu nya Dahlia n pacarnya, Novi, dan adik sepupu nya Dian namanya Siti. Berhubung dian dan Siti dari Martapura jadi kami janjian ketemuan di Simpang 4 Bati-bati. Setelah ketemu kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Bukit Batilai, seperti biasa kami hanya bermodalkan sebuah peta yang dapat dari blog dan nanya-nanya juga sama warga disana akhirnya kami menemukan rute menuju Bukit Batilai. Dilihat dari bawah sih kecil buat sampai keatas tapi setelah diperjalanan naik ternyata sulit juga, bukitnya terlihat curam dan hanya rumput-rumputan yang tinggi menjadi pegangan kami saat naik. Untungnya kami membawa tongsis lumayan buat jadi tongkat pegangan. Dian dan Siti paling duluan sampai puncak mungkin mereka sudah terlalu semangat, sedangkan kami dan yang lainnya sebentar-sebentar istirahat jadi belakangan sampai puncaknya. Yang udah samapai puncak terus neriakin kami yang masih setengah perjalanan untuk samapai ke puncak, di panas-panasin, masa udah sampai sini lho nyerah sedikit lagi sampai puncak lho kata nya Dian. Sempat pengen udahan sih, tapi pemandangan diaatas jauh lebih bagus dan menarik untuk dilihat. Dengan semangat yang membara kami pun sampai di Puncak Bukit Batilai.

                                                               Check this out gan ...


Ditengah perjalanan menuju bukit

Ini foto candid banget taken by Dian


Semangat kawan...


Di puncak Bukit Batilai



Sampai dipuncak duduk-duduk dulu sambil menikmati pemandangan


Kecapean jadi tidur dulu

Salam persahabatan 


Di parkiran siap-siap mau pulang














Danau Biru Gambut

Udah lama menjadi trending topik di Banjarmasin, tapi apalah yang penting disini aku cuma mau berbagi informasi / sharing ajj tentang danau biru gambut. Danau biru gambut sama seperti danau kerukan, danau yang diambil tanahnya untuk dijual. Beberapa waktu lalu sempat menjadi objek wisata yang menarik para pengunjung. Konon katanya danau nya sudah lama terbentuk namun baru-baru ini saja banyak dikenal banyak orang karna adanya media sosial yang mempublikasikan nya. Awalnya nama danau tersebut bukan danau biru, tetapi danau darah, karena dulu ada orang yang meninggal di danau tersebut. Aiih,.. serem juga ya.

Penasaran dengan danau biru yang juga berada di gambut di sekitar tempat tinggal aku, tentu lah aku pergi kesana tapi kali ini aku pergi sama temen-temen kampus. Dijalan mereka tanya-tanya terus sama aku. Masih jauh lagi ya danau nya? sebentar lagi kata aku. Karna untuk menuju danau lumayan juga sih masuknya kedalam dan melewati banyak sawah, perkampungan warga dan kuburan. Saran nih kalau mau kesana jangan siang, coz tempat berteduh nya cuma ada sedikit pohon-pohon, Jadi sebaiknya sore hari. 

                                                            This is photos of we

Efek silau karna sinar matahari


Yuhuu,, ini semua temen-teman sekelas di kampus 



Cuma cewek- ceweknya yang foto frame







Danau Kerukan Banjarbaru

Kali ini aku akan membahas tentang travelling, langsung ajj kali ya gak usah basi basi. 
Danau Kerukan merupakan bukan danau yang terbuat sendiri atau faktor alam tapi danau kerukan terbentuk karna adanya orang-orang yang tidak bertanggung jawab mengambil tanah disana untuk dijual dan tidak melakukan reklamasi untuk mempang diperbaiki tanah di daerah tersebut, lambat laun tanah yang dikeruk tersebut pun menjadi luas dan kalau kita lihat seperti sebuah pantai kecil. Disebabkan karena hujan turun dan mengisi ke dalam tanah yang dikeruk tersebut sehingga menjadi sebuah danau dan diberi nama danau kerukan. Aku pergi sama dahlia, fitri, erni dan rida. Tujuan utamanya sih ke danau seran yang ada didaerah trikora juga, sampai sana eh temen-teman aku gak terlalu suka sama view nya, yang beberapa lama disana terus aku ajakin ajj mereka ke danau kerukan. Mereka setuju dan kami pun pergi kesana.

Danau kerukan sangat luas, puas deh buat foto-foto disana. Tapi harus diingat disana tidak dibolehkan untuk berenang karena air danau nya tidak bagus untuk tubuh. 
Kalau kalian penasaran ini foto-fotonya. Monggo dilihat...












Class Cafe

Dari nama nya ajja udah ketahuan kan itu adalah sebuah cafe yang bertemakan tentang kelas ataupun sekolah. Class Cafe yang beralamat di Jalan Zafri Jam-Jam, Banjarmasin itu memang baru-baru saja terkenal sebab banyak nya pengunjung yang memposting foto-foto tentang Class Cafe. Aku sama temen-temen juga gak mau ketinggalan dong. Kata temen aku Class cafe itu adalah wirausaha dari para mahasiswa yang mungkin kangen sama suasana pada waktu masa-masa sekolah dulu, cafe yang bertemakan sekolah tersebut pun banyak menarik para pengunjung untuk datang kesana. 
Seperti biasa aku pergi kesana sama fitri dan dahlia, kali ini atie teman aku juga ikut. Karna Cafe nya buka sore hari sekitar jam 5 jadi kami sampai disana maghrib. Class Cafe menawarkan harga menu yang terjangkau jadi aman lah buat dompet kalian hehehe...

Pada waktu memasuki Class Cafe tentu ada meja dan kursi buat kalian nongki-nongki, kursi dan meja disana juga seperti waktu kita-kita sekolah dulu, pokoknya flashback banget deh sama masa sekolah. Diatas meja ada tulisan yang menggambarkan kelas dan jurusan-jurusan yang ada disekolah. Kantin di Class Cafe merupakan dapur atau tempat memesan makanan dan minuman, di sebelah kiri nya ada sebagian ruangan yang menggambarkan ruang kelas yang ada papan tulis, dan meja guru. Kegiatan Ekstrakurikuler yang di Class Cafe adalah Band yang akan menghibur kalian pada waktu berada di Cafe tersebut. Jujur ajja sih aku gak terlalu  bisa juga menggambarkan cafe nya, kurang lebih seperti yang aku paparkan tadi. Kalau kalian penasaran mending datang langsung ajj ke Cafe nya, biar enggak penasaran lagi hehehe...

Berbagi foto-foto kami waktu di Class Cafe boleh ajj kan ini beberapa fotonya.


\











^
w
o
b
n
i
a
R
e
d
a
m
h
a
R
^